Penggunaan Teori Bilangan Pada RSA

Algoritma RSA merupakan salah satu dari sekian banyak algoritma yang dipakai pada public key system yang mana menggunakan kuci yang berbeda pada saat enkripsi dan dekripsi. Algortima ini dibuat pada tahun 1977 oleh tiga orang : Ron Rivest, Adi Shamir dan Len Adleman dari Massachusetts Institute of Technology. RSA itu sendiri berasal dari inisial nama mereka (Rivest—Shamir—Adleman). Clifford Cocks, seorang matematikawan Inggris yang bekerja untuk GCHQ, menjabarkan tentang sistem equivalen pada dokumen internal di tahun 1973. Penemuan Clifford Cocks tidak terungkap hingga tahun 1997 karena alasan top-secret classification. Algoritma tersebut dipatenkan oleh Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1983 di Amerika Serikat sebagai U.S. Patent 4405829. Paten tersebut berlaku hingga 21 September 2000. Semenjak Algoritma RSA dipublikasikan sebagai aplikasi paten, regulasi di sebagian besar negara-negara lain tidak memungkinkan penggunaan paten. Hal ini menyebabkan hasil temuan Clifford Cocks di kenal secara umum, paten di Amerika Serikat tidak dapat mematenkannya.

Untuk menemukan kunci enkripsi, seseorang harus memfaktorkan suatu bilangan non prima menjadi faktor primanya. Kenyataannya, memfaktorkan bilangan nonprima menjadi faktor primanya bukanlah pekerjaan yang mudah. Belum ada algoritma yang efisien yang ditemukan untuk pemfaktoran itu. Semakin besar bilangan non-primanya tentu akan semakin sulit menemukan faktor primanya. Semakin sulit pemfaktorannya, semakin kuat pula algoritma RSA.


Untuk selengkapnya dapat mendownload pada "Fileku/Crypt"

0 Responses